RINGKASAN PSIUM PERTEMUAN 9
NAMA : HIJRAH ARIYANSYAH LUBIS
NIM : 2310321027
MATKUL : PSIKOLOGI UMUM KELAS A
TUGAS : RINGKASAN PRIBADI PERTEMUAN 9
PROSES FUNGSI MENTAL : SENSASI DAN PERSEPSI
1. THE ABCs OF SENSATION
· Perhatian adalah tindakan fokus pada sesuatu dalam lingkungan sambil mengesampingkan yang lain. Faktor-faktor seperti keunikan, kekuatan, dan relevansi pribadi memainkan peran dalam pengaruh perhatian.
· Pemrosesan bottom up adalah langkah-langkah analisis informasi sensorik yang dimulai dari reseptor sensorik, dan kemudian berlanjut hingga penggabungan informasi sensorik di otak. Ini adalah pendekatan yang didasarkan pada fakta dan menggantung pada fitur fisik stimulus.
· Pemrosesan kognitif (top-down) adalah proses menggunakan pengetahuan dan ekspektasi sebelumnya untuk menginterpretasikan informasi sensorik. Pendekatan dari atas ke bawah ini didasarkan pada konsep dan sangat bergantung pada pengetahuan, ekspektasi, serta konteks individu yang melakukan persepsi.
2. PROSES INDRA PENGLIHATAN
· Penangkapan Cahaya: Awalnya, cahaya dari objek sekitar kita memasuki mata melalui kornea, yang bertindak sebagai lensa alami mata.
· Pembiasan Cahaya: Cahaya yang memasuki mata kemudian melewati lensa mata untuk mengarahkan cahaya ke area belakang mata yang disebut retina.
· Retina: Retina adalah lapisan jaringan yang berada di dalam mata. Di dalam retina terdapat fotoreseptor, sel-sel penglihatan khusus yang terdiri dari dua jenis, yaitu batang (rod) dan kerucut (cone). Batang berperan dalam kondisi pencahayaan rendah dan penglihatan hitam-putih, sedangkan kerucut memungkinkan kita untuk melihat warna dan rincian dalam cahaya terang.
· Transduksi Cahaya: Saat cahaya mencapai fotoreseptor, molekul dalam sel fotoreseptor meresponnya dengan mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik. Proses ini disebut transduksi cahaya.
· Sinyal Elektrik: Sinyal listrik yang berasal dari fotoreseptor diproses dan dikirim melalui sel-sel pengolahan di dalam retina. Selanjutnya, sinyal ini dikirim ke saraf optik melalui sel-sel penghubung.
· Saraf Optik: Saraf optik adalah saluran saraf yang membawa sinyal listrik dari mata ke otak. Di bagian di mana saraf optik bertemu di belakang mata, ada sebuah titik buta di mana saraf optik keluar dari mata.
· Otot Mata dan Pemfokusan: Selama proses ini, otot-otot mata mengatur fokus lensa mata agar sesuai dengan perubahan jarak objek yang sedang dilihat.
· Pengolahan Visual di Otak: Sinyal listrik yang dikirimkan ke otak melalui saraf optik kemudian diolah di berbagai bagian otak, termasuk korteks visual. Di sini, informasi visual diinterpretasikan, yang menghasilkan pemahaman visual kita.
· Persepsi dan Kesadaran Visual: Hasil akhir dari seluruh proses ini adalah apa yang kita alami sebagai persepsi visual. Ini adalah gambaran visual yang kita sadari, yang dihasilkan oleh otak berdasarkan informasi yang telah diolah.
1. PROSES INDRA PENDENGARAN
· Penerimaan Gelombang Suara: Proses ini dimulai saat gelombang suara dari objek atau sumber bunyi di lingkungan kita mencapai telinga. Gelombang suara ini adalah variasi dalam tekanan udara yang terjadi karena getaran dari objek atau sumber suara.
· Bagian Telinga Luar: Telinga manusia memiliki tiga komponen utama: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga luar terdiri dari daun telinga (pina) dan saluran telinga. Daun telinga membantu mengarahkan gelombang suara ke dalam saluran telinga.
· Tindakan pada Gendang Telinga: Gelombang suara mencapai gendang telinga (eardrum), yang merupakan membran tipis yang memisahkan telinga luar dari telinga tengah. Ketika gelombang suara mencapai gendang telinga, gendang telinga bergetar sesuai dengan perubahan tekanan udara.
· Komponen Telinga Tengah: Gendang telinga menghubungkan telinga luar dengan telinga tengah. Telinga tengah berisi tiga tulang kecil: martil, landasan, dan sanggurdi. Ketika gendang telinga bergetar, tulang-tulang ini memperkuat dan mentransmisikan getaran ke telinga dalam.
· Bagian Telinga Dalam: Telinga dalam terdiri dari koklea, sebuah struktur berbentuk spiral yang berisi sel-sel rambut sensorik yang sensitif terhadap getaran suara. Ketika getaran dari telinga tengah mencapai koklea, sel-sel rambut ini merespons dengan menghasilkan sinyal listrik.
· Konversi Suara: Proses konversi suara terjadi saat sel-sel rambut di koklea mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik ini kemudian dikirim melalui saraf pendengaran ke otak.
· Saraf Pendengaran: Saraf pendengaran membawa sinyal listrik dari telinga ke pusat pendengaran di otak. Di sini, sinyal listrik diinterpretasikan sebagai suara, dan itulah yang kita sadari sebagai pendengaran.
· Pengolahan di Otak: Otak mengintegrasikan informasi dari kedua telinga (stereo) untuk menentukan arah dan sumber suara. Selain itu, otak juga memproses berbagai aspek suara seperti nada, volume, dan karakteristik suara (misalnya, apakah itu musik atau ucapan).
· Persepsi Pendengaran: Hasil akhir dari seluruh proses ini adalah apa yang kita dengar dan sadari sebagai pengalaman pendengaran kita.
1. CHEMICAL SENSE
Chemical sense, atau indera kimia, adalah kemampuan manusia dan hewan untuk mendeteksi dan memproses informasi kimia dari lingkungan. Ada dua jenis utama indera kimia: indera pengecap (gustatory sense) yang berhubungan dengan pengecapan rasa, dan indera penciuman (olfactory sense) yang berhubungan dengan penciuman bau.
- Indera Pengecap (Gustatory Sense):
- Indera pengecap terletak dalam lidah manusia, di mana ribuan papila pengecap berisi reseptor kimia yang mampu mendeteksi berbagai rasa, seperti manis, asam, asin, dan pahit. Selain itu, ada juga rasa umami, yang berhubungan dengan citarasa gurih atau savory.
- Papila pengecap mengandung reseptor yang merespons molekul-molekul kimia dalam makanan yang larut dalam air. Ketika molekul-molekul ini berikatan dengan reseptor, mereka mengirimkan sinyal saraf ke otak yang diinterpretasikan sebagai rasa tertentu.
- Indera Penciuman (Olfactory Sense):
- Indera penciuman berhubungan dengan kemampuan manusia dan hewan untuk mendeteksi berbagai bau dan aroma di lingkungan sekitar mereka.
- Di dalam hidung, terdapat jutaan reseptor penciuman yang mampu mendeteksi berbagai molekul bau yang berbeda. Setiap reseptor memiliki spesifisitas terhadap jenis molekul tertentu.
- Ketika molekul bau terhirup, mereka berinteraksi dengan reseptor penciuman di selaput lendir hidung, yang kemudian mengirimkan sinyal saraf ke otak. Otak kemudian menginterpretasikan sinyal ini sebagai bau atau aroma tertentu.
1. SOMESTHETIC SENSE
Indera somatosensasi adalah kemampuan tubuh kita untuk merasakan dan memahami sentuhan, posisi tubuh, gerakan, dan rasa sakit. Ini membantu kita berinteraksi dengan dunia sekitar kita. Ada beberapa bagian dalam indera somatosensasi:
1. Sentuhan: Ini adalah perasaan ketika kita menyentuh sesuatu atau merasakan suhu, tekanan, atau tekstur. Misalnya, saat kita merasa dingin atau panas.
2. Propriocepsi: Ini membantu kita tahu di mana bagian tubuh kita berada dan bagaimana tubuh kita bergerak. Misalnya, ini memungkinkan kita untuk menutup mata dan masih tahu di mana tangan kita.
3. Kinaestesi: Ini membantu kita merasakan gerakan tubuh kita. Misalnya, saat kita berjalan atau bergerak.
4. Rasa Sakit: Ini membantu kita merasakan sakit jika ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh kita. Ini seperti alarm untuk memberi tahu kita bahwa ada masalah.
6. PROSES THE ABCs OF PERCEPTION
· Konstansi adalah kemampuan otak untuk mempertahankan persepsi yang konsisten terhadap objek meskipun objek tersebut berubah dalam ukuran, bentuk, atau warna.
· Kontinuitas adalah kemampuan otak untuk melihat objek sebagai kesatuan yang utuh meskipun objek tersebut terdiri dari beberapa bagian yang terpisah
· Kesamaan adalah kemampuan otak untuk mengelompokkan objek yang memiliki kesamaan dalam bentuk, warna, atau ukuran
1. Attention (Perhatian):
- Tahap pertama dalam proses persepsi adalah perhatian. Ini adalah ketika individu memfokuskan perhatian mereka pada objek atau informasi tertentu yang hadir di lingkungan mereka. Perhatian adalah filter awal yang membantu kita memilah rangsangan sensorik yang datang kepada kita.
- Binding (Pengikatan):
- Setelah perhatian terfokus pada objek atau informasi tertentu, kita mulai mengikat atau menggabungkan informasi dari berbagai sumber sensorik. Ini adalah tahap di mana otak mencoba menyatukan semua informasi visual, auditif, kinestetik, dan sensorik lainnya yang mungkin terkait dengan objek atau situasi tersebut.
- Consciousness (Kesadaran):
- Tahap akhir
dalam proses persepsi adalah kesadaran. Ini adalah ketika kita menjadi
sadar akan objek atau informasi tersebut. Kesadaran adalah tahap di mana
kita memahami atau mengenali apa yang kita lihat, dengar, atau alami.
PROSES TERJADINYA PERSEPSI
· Proses terjadinya persepsi melibatkan beberapa tahapan, seperti stimulasi, seleksi input, interpretasi, dan pengalaman
· Tahap stimulasi adalah tahap di mana indera menerima stimulus dari lingkungan dan mengirimkannya ke otak untuk diinterpretasikan
· Tahap seleksi input adalah tahap di mana otak memilih informasi yang paling relevan dan penting dari stimulus yang diterima
· Tahap interpretasi adalah tahap di mana otak memberikan makna pada informasi yang diterima dari stimulus
· Tahap pengalaman adalah tahap di mana otak menggunakan pengetahuan dan pengalaman masa lalu untuk memberikan makna pada informasi yang diterima
· Proses terjadinya persepsi juga melibatkan beberapa syarat, seperti adanya objek yang dipersepsi, adanya perhatian, dan adanya alat indera (reseptor)
PERSEPSI TERHADAP KEDALAMAN
· Paralaks : Persepsi kedalaman dapat dipengaruhi oleh perbedaan dalam sudut pandang mata kanan dan kiri. Ini dikenal sebagai paralaks binokular. Ketika mata kita melihat objek dari dua sudut yang berbeda, otak menggunakan perbedaan ini untuk menilai kedalaman.
· Perspektif : Objek yang lebih dekat cenderung tampak lebih besar daripada objek yang lebih jauh. Ini dikenal sebagai perspektif. Otak kita menggunakan informasi ini untuk memperkirakan kedalaman.
· Bayangan : Ketika sebuah objek menciptakan bayangan pada objek lain atau latar belakang, kita dapat menggunakan bayangan tersebut sebagai petunjuk untuk menilai kedalaman.
· Interposisi : Ketika satu objek menutupi bagian dari objek lain, kita menganggap objek yang lebih dekat sebagai objek yang menutupi dan objek yang lebih jauh sebagai yang terlindungi. Ini memberikan petunjuk tentang kedalaman.
· Gradient Kecerahan : Perubahan dalam kecerahan atau warna suatu objek saat bergerak ke arah jauh dapat memberikan petunjuk tentang kedalaman.
· Gerakan Relatif : Persepsi kedalaman juga dapat dipengaruhi oleh perubahan posisi objek saat bergerak. Objek yang lebih dekat cenderung bergerak lebih cepat daripada objek yang lebih jauh.
· Textur dan Detil : Objek yang lebih dekat mungkin memiliki lebih banyak detil dan tekstur yang terlihat daripada objek yang lebih jauh.
PERCEPTUAL ILLUSION
Perceptual illusion atau ilusi persepsi adalah fenomena di mana persepsi seseorang tentang suatu objek atau situasi tidak sesuai dengan kenyataan. Berikut adalah beberapa informasi yang dapat diambil dari hasil pencarian:
- Perceptual illusion terjadi ketika otak menginterpretasikan informasi yang diterima dari indera dengan cara yang salah atau tidak akurat
- Perceptual illusion dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti ketidaksempurnaan indera, ketidaksesuaian antara indera, ketidaksesuaian antara persepsi dan realitas, dan pengaruh faktor psikologis
- Ketidaksempurnaan indera dapat terjadi karena indera manusia tidak selalu dapat mendeteksi semua informasi yang ada di lingkungan sekitar
- Ketidaksesuaian antara indera dapat terjadi ketika informasi yang diterima oleh indera tidak konsisten atau bertentangan dengan informasi yang diterima oleh indera lainnya
- Ketidaksesuaian antara persepsi dan realitas dapat terjadi ketika otak memberikan makna pada informasi yang diterima dari indera dengan cara yang salah atau tidak akurat
- Pengaruh faktor psikologis seperti harapan, kepercayaan, dan pengalaman masa lalu juga dapat mempengaruhi persepsi seseorang dan menyebabkan terjadinya perceptual illusion
- Beberapa contoh perceptual illusion yang sering terjadi adalah optical illusion, auditory illusion, dan tactile illusion
-
https://ocw.upj.ac.id/files/Slide-PSI-103-Psikologi-Umum-II-Sensasi-dan-Persepsi.pdf
Ilusi dalam seni, Embun Kenyowati Ekosiwi, FIB UI, 2009
Mauderer, Michael, et al. "Depth perception with gaze-contingent depth of field."
Proceedings of the SIGCHI Conference on Human Factors in Computing Systems. ACM,
2014
Zaki Ahmad Fauzan, Rani Himayani, Nurul Utami, Selvi Rahmawati | Fisiologi Pemrosesan Visual dan Faktor-faktor yang Memengaruhinya
FISIKA MEDIK PROSES PENDENGARA, Lili Irawati
Ciccarelli, Saundra, K. ; White, J. Noland. 2017. Psychology 5th Ed. Pearson Education. New Jersey