PSIUM PERTEMUAN 10
NAMA : HIJRAH ARIYANSYAH LUBIS
NIM : 2310321027
MATKUL : PSIKOLOGI UMUM KELAS A
TUGAS : RINGKASAN PRIBADI PERTEMUAN 10
MOTIVASI & EMOSI
1. PENGERTIAN MOTIVASI
Menurut teori motivasi yang dikemukakan oleh John W. Atkinson, motivasi dapat dijelaskan melalui konsep "Achievement Motivation" atau motivasi prestasi. Atkinson berpendapat bahwa motivasi individu dalam mencapai tujuan mereka tergantung pada dua faktor utama:
●Harapan (Expectancy): harapan (expectancy) itu tentang sejauh mana kita yakin kalau usaha yang kita lakukan akan membawa kita ke hasil yang diinginkan. Dalam motivasi prestasi, ini seperti seberapa percaya diri kita bahwa upaya keras kita akan membantu kita mencapai tujuan atau sukses.
●Nilai (Value): faktor ini adalah tentang sejauh mana kita menganggap tujuan yang ingin kita capai itu penting. Dalam hal motivasi prestasi, ini seperti seberapa kita menghargai atau memberi nilai pada tujuan tersebut dalam hidup kita.
2. PENDEKATAN AWAL MOTIVASI
●Instincts and the Evolutionary Approach
Pendekatan insting lahir pola perilaku yang dibawa sejak manusia lahir.
●Mcclelland's Theory: Afflliation, Power, and Achievement Needs
Menunut Ciccarelli (2017), dalam teori ini disebutkan bahwa ada tiga kebutuhan
psikologis yang dimiliki manusia, yaitu affiliation, power, dan achievement needs.
●Humanistik Approach
Menurut Rahman (2018), pada pendekatan Humanistik, teori yang berkaitan dengan
motivasi adalah hierarki kebutuhan yang dimiliki oleh Abraham Maslow. Menurut teori ini terdapat lima kebutuhan manusia, yaitu: fisiologis, keamanan, kasih sayang, penghargaan diri, dan aktualisasi diri.
●Arousal Approaches : Need for Stimulation
Motivasi seseorang dipertahankan pada suatu level dengan meningkatkan atau menurunkan rangsangan.
●Incentive Approaches to Motivation
Pendekatan ini merupakan dorongan eksternal yang berupa sebuah keuntungan.
● Carol Dweck
Motivasi menurut Carol Dweck dapat dijelaskan melalui konsep "mindset" atau pola pikir. Dweck membagi motivasi menjadi dua jenis mindset utama:
1. Fixed Mindset : pemikiran itu tetap
2. Growth Mindset : pemikiran itu berkembang sejalannya usia dan pengalaman.
3. PENGERTIAN EMOSI
●Chaplin (2002, dalam Safaria, 2009) merumuskan emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan- perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya, dan perubahan perilaku.
●Maramis (2009) dalam bukunya “Ilmu Kedokteran Jiwa” mendefinisikan emosi sebagai suatu keadaan yang kompleks yang
berlangsung tidak lama yang mempunyai komponen pada badan dan
pada jiwa individu tersebut.
4. 3 ELEMEN EMOSI
●Ekspresi fisik : Ini melibatkan reaksi fisik seperti detak jantung yang berdebar, napas cepat, ekspresi wajah, dan perasaan di dalam tubuh yang terjadi saat kita mengalami emosi
●Pengalaman subjektif : Ini berkaitan dengan apa yang kita rasakan secara pribadi, seperti senang, sedih, marah, atau takut saat menghadapi situasi tertentu.
● Tindakan atau respon : Emosi seringkali memicu tindakan atau respons tertentu. Misalnya, kita mungkin akan bereaksi dengan berlari saat merasa terancam, atau tertawa dan berbagi kebahagiaan saat merasa senang.
4. TEORI EMOSI
●James-lange Theory OfEmotion : menurut teori ini, emosi itu hasil dari bagaimana kita lihat dan rasakan perubahan yang terjadi dalam tubuh kita akibat reaksi terhadap situasi dari luar. Misalnya, bayangkan seseorang yang dikejar anjing, dia akan berlari cepat dan jantungnya berdetak kencang. Menurut teori ini, karena jantung berdetak kencang itu, dia merasa takut. Jadi, emosi takut timbul karena reaksi tubuhnya terhadap situasi tersebut.
●Cannon-bard Theory OfEmotion :
Emosi itu sebenarnya muncul dari reaksi kita terhadap hal-hal di sekitar kita. Ada suatu bagian di dalam otak kita yang disebut hipotalamus yang berperan dalam hal ini. Hipotalamus ini seperti pusat kontrol yang mengatur reaksi tubuh kita dan juga ekspresi wajah kita. Selain itu, hipotalamus juga berkomunikasi dengan otak besar kita, yang membuat kita merasakan emosi tertentu. Jadi, intinya, emosi itu dipengaruhi oleh apa yang kita alami dan bagaimana otak kita meresponsnya.
●Facial Feedback Hypothesis :
ekspresi wajah kita itu sebenarnya juga memberi tahu otak kita bagaimana kita merasa. Misalnya, kalo kita senyum lebar, otak kita bisa mikir kita lagi seneng. Ekspresi itu bisa membuat emosi kita makin kuat. Jadi, intinya, ekspresi wajah itu memberi tanda ke otak kita soal perasaan yang sedang kita rasakan. Contohnya senyum lebar yang berarti lagi bahagia.
5. TEORI KOGNITIF TENTANG EMOSI
●Cognitive-mediational Theory, Lazarus
Pada teori ini, dijelaskan bahwa stimulus harus dihasilkan terlebih dahulu untuk menghasilkan respon secara fisik maupun emosianal. Dengan kata lain emosi yang dihasilkan adalah persepsi atas sensasi yang diberikan.
Ref
Atkinson, R. L. (1991). Pengantar Psikologi . Jakarta: Erlangga
Ciccarelli, S. K., & White, J. N. (2017). Psychology (5th ed.). New Jersey: Pearson
Education.
Catatan IImu kedokteran Jiwa : Edisi 1
oleh: W.F.Maramis
Terbitan: (1994)
Tugas