Ringkasan Psium Pertemuan 14

NAMA : HIJRAH ARIYANSYAH LUBIS
NIM : 2310321027
MATKUL : PSIKOLOGI UMUM KELAS A
RINGKASAN PERTEMUAN 14
SEKSUALITAS DAN GENDER
1. PHYSICAL DAN PSYCHOLOGICAL SIDE DARI SEKSUALITAS 
Dari segi fisik seksualitas mencakup respons tubuh terhadap aktivitas seksual. Ini melibatkan perubahan fisiologis seperti peningkatan denyut jantung, pelebaran pembuluh darah, dan pelepasan hormon-hormon tertentu. Organ reproduksi, sistem saraf, dan hormon bekerja bersama untuk menciptakan sensasi fisik yang terkait dengan kegiatan seksual. Aspek fisik ini juga melibatkan proses biologis yang terjadi selama rangsangan seksual, termasuk ereksi pada pria dan respons fisiologis pada wanita. Sisi fisik seksualitas adalah bagian integral dari pengalaman seksual dan melibatkan interaksi kompleks antara berbagai sistem tubuh.
Aspek psikologis dari seksualitas melibatkan berbagai faktor emosional dan kognitif yang mempengaruhi pengalaman seksual seseorang. Hasrat seksual, gairah, dan perasaan ikatan emosional adalah elemen-elemen kunci dalam dimensi psikologis ini. Identitas seksual juga memainkan peran penting, mencakup orientasi seksual dan bagaimana seseorang mengidentifikasi diri dalam konteks seksual. Pengalaman masa lalu, norma sosial, dan keyakinan pribadi juga dapat membentuk persepsi dan respon psikologis terhadap seksualitas. Oleh karena itu, pemahaman dan pengakuan aspek psikologis ini merupakan bagian penting dalam memahami kompleksitas dan keragaman seksualitas manusia.

2. SEKSUAL BEHAVIOR DAN RESPON
Menurut Cicarelli, perilaku seksual dan responnya mencerminkan interaksi kompleks antara faktor fisik dan psikologis dalam konteks hubungan manusia. Perilaku seksual melibatkan tindakan dan keputusan terkait aktivitas seksual, yang dapat dipengaruhi oleh norma sosial, nilai-nilai budaya, dan faktor-faktor pribadi seperti orientasi seksual dan preferensi individu. Cicarelli mungkin menyoroti bahwa aspek-aspek ini dapat membentuk pola perilaku seksual yang beragam di masyarakat.

Sementara itu, respon seksual melibatkan respons fisik dan psikologis terhadap rangsangan seksual. Faktor-faktor seperti hasrat, gairah, dan ikatan emosional berperan dalam membentuk respon ini. Cicarelli mungkin menekankan bahwa respon seksual adalah pengalaman yang sangat individual dan dapat dipengaruhi oleh konteks hubungan, kesehatan mental, dan pengalaman hidup. Pemahaman mendalam terhadap kedua aspek ini dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang kompleksitas dan keunikan perilaku serta respon seksual manusia.

3. KESEHATAN DAN GANGGUAN SEKSUAL
A. Disfungsi seksual terjadi ketika ada masalah dengan fungsi seksual atau aspek fisik dari hubungan seks, melibatkan minat seksual, gairah, dan respon. Disfungsi seksual dapat berasal dari gangguan fisik atau psikogenik yang terkait dengan faktor psikologis.

B. Paraphilia, sebagai perilaku seksual khas, adalah kondisi di mana seseorang cenderung mencapai kepuasan seksual melalui perilaku seksual yang dianggap tidak konvensional atau tidak diterima secara umum. Biasanya, penyimpangan seksual semacam itu dapat menyebabkan perasaan bersalah, kecemasan, atau ketidaknyamanan pada salah satu atau kedua belah pihak.

C. Disfungsi seksual dapat disebabkan oleh faktor organik seperti penyakit atau efek samping obat-obatan, faktor sosial-budaya seperti sikap negatif terhadap perilaku seksual, dan faktor psikologis yang berakar dari masalah kepribadian, peristiwa traumatis, atau masalah hubungan.





Ciccarelli, S.K., & White,J.N.(2018). Psychology 5
th ed.USA:Pearson.

Postingan populer dari blog ini

RINGKASAN PSIUM PERTEMUAN 11

RINGKASAN PSIUM PERTEMUAN 15